Banyak hal dalam kehidupan
yang sering sekali kita tidak pahami. Terkadang niat begitu sering dilupakan
dan bahkan disalahgunakan. Dalam posting kali ini penulis ingin kembali membagi
ilmu yang telah penulis dapatkan. Tentunya tentang ilmu ternyata yang memang
sering kita salah artikan. Ini adalah kalimat yang menarik perhatian penulis,
yang telah diungkapkan penulis besar dalam bukunya yang berjudul “Jangan
Berputus Asa !” Don’t Give Up ! /
Laa Taeasy !
“Ilmu
itu hanyalah cahaya yang dimasukkan Allah ke dalam hati. Ilmu bukanlah
seseorang yang menghafal nash-nash yang beku, dan mengumpulkan ijazah-ijazah
yang tinggi”.
“Banyak
manusia membaca dan belajar, tetapi tidak mendapatkan manisnya iman, karena terputusnya
hubungan antara dia dengan Allah”
Sering sekali ilmu yang kita dapatkan di bangku
sekolah ataupun bangku perkuliahan selalu berpacu pada sebuah kata “hafalan
teori” dan tentu sebuah kata “Ijazah”. Dan begitu banyak orang yang cerdas dan
berilmu, tetapi hanya mendapatkan ilmu namun manisnya iman tidak dapat
dirasakan. Dalam hal ini, tentu kita kembali lagi kepada tujuan hidup kita yang
sebenarnya :
“Allah
tidak menciptakan Jin dan Manusia melainkan untuk menyembah Nya, Mencari Rhido
Nya”
Semoga kita semua bisa merasakan manis dan
lezatnya iman. Adapun salah satu tanda manis dan lezatnya iman adalah ketika
kita merasakan hati yang semakin dekat kepada Sang Penguasa Semesta Alam,
ketika hati menerima, dan mengaplikasikan nasehat kebaikan dengan hati yang
ikhlas.
“Jika dosa-dosa
kita begitu banyak…!
“Jika kita
berputus asa…!
“Jika hidup
ini merasa dirundung kesepian…!
“Jika kita
melihat jarak yang begitu jauh dalam diri…!, dan
“Jika kekerasan
hati tidak bisa terkendali…!
Ucapkanlah…!
“Laailahailla
anta Subhanaka inni kuntu minazzholimin”
“Tidak ada
tuhan yang berhak disembah selain engkau Ya Allah. Maha Suci Engkau.
Sesungguhnya Aku termasuk orang yang zolim”
Mohon… berhenti sejenak…,
mengulangi, serta memahami ucapan kalimat tersebut…!!!
Ucapan yang begitu mulia, maka setiap muslim untuk
senantiasa mengulanginya, baik dalam keadaan berdiri, duduk, maupun berbariing.
Penulis saarankan jika tidak terbiasa mengucapkannya 111x perhari, 10x perhari
dengan hati yang khusuk dan tenang, maka insyaallah hati akan berada dalam ketenangan
dan dapat merasakan manis dan lezatnya iman.
Terimakasih untuk Dr. Aidh Al-Qorni yang telah
memberikan motivasi ketika hati ini lemah dan tidak bersemangat, dari bukunya
yang berjudul “Jangan Berputus Asa” dan
“La Tahzan”. Semoga beliau dan keluarganya senantiasa dalam lindungan yang
kuasa.
On Thursday, 1th January 2015
Zahra Al Mustainnah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar