Senin, 24 November 2014

“Pada Akhirnya Kita Akan Kembali ke Tanah :’( ”



Ketika hati memberikan kekuatan kepada seorang , sejatinya kekuatan itu untuk diri sendiri.
Ketika diri dilanda masalah, sejatinya masalah itulah yang memberikan kekuatan diri.
Ketika segala ikhtiar, doa, zikir, dan ibadah lainnya telah dilakukan maksimal, namun yang terjadi tetap tidak sesuai dengan yang diharapkan, sejatinya memang itulah jalan Allah yang terbaik untuk hamba Nya.
Karena itu, menjadi hamba yang bersyukur adalah salah satu jalan dalam menguatkan hati dan jiwa.
Dengan begitu :
“Allah pasti akan mengganti yang lebih baik”
Semuanya telah tertulis di Lauhul Mahfuz, 40 tahun sebelum kita lahir. Sebab itulah agar kita tidak bersedih hati.
Memang benar, seseorang yang diuji adalah ibarat sebuah pohon yang ditebang dengan golok. Mengasah itulah proses yang lama, namun jika proses mengasah hanya sebentar, pohon takkan pernah berhasil ditebang. Inilah perumpamaan ujian hidup (OSD).

            "Berbahagialah seseorang yang ketika berada dalam titik terendah kehidupan, karena tidak ada lagi jalan selain menuju ke atas (Bridesmaids)".

Sering kali kesibukan melihat dunia luar membuat lupa akan kesyukuran di hadapan Nya. Hati terlalu sering sibuk memikirkan dunia, hingga begitu sering melupakan akhirat
Ampuni kami Rabby...
Begitu sering diri lupa akan tujuan hidup yang sebenarnya. Sibuk mencari kedudukan tertinggi di mata manusia, dan tidak jarang seseorang begitu sering mengagumi diri melalui jaringan sosial, melupakan orang-orang yang di bawah, selalu melihat ke atas, sibuk mencari kedudukan tertinggi di mata manusia.
Dan pada akhirnya...
LUPA...
LUPA TUJUAN HIDUP YANG SEBENARNYA
“Allah tidak menciptakan Jin dan manusia, melainkan hanya untuk menyembah kepada Ku”

Ampuni kami Rabby...

Ada 1 hal lagi yang begitu sering dilupakan, sesuai dengan ceramah babah hari ini :
“Dunia ini hanyalah hiasan yang tidak abadi, setinggi-tinggi gelar, kedudukan kita dihadapan manusia, sekaya-kaya kita di mata manusia, pada akhirnya juga kita akan kembali ke rumah kita yang asli yaitu “Tanah”.
Sebagus dan semewah apapun hiasan pakaian, rumah, yang kita gunakan, pada akhirnya tetap akan kembali menggunakan “pakaian putih dan tertimbun tanah”.
Semuanya akan menjadi saksi hidup di akhirat nanti. Ketika kesaksian anggota tubuh, diri sendiri akan sangat malu melihat kehidupan dan dosa yang pernah dilakukan.
Dan yang terbaik diantara yang terbaik hanyalah “AL- Baaqiyatus Sholihat” (Qs. Al-Kahfi)” ---> “Subhanallah Walhamdulillah Walaailahaillallahu Wallahuakbar”


On Tuesday, 11 November 014

Tidak ada komentar:

Posting Komentar